
Perjalanan Bianca Alessia Menjadi Pembawa Baki di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI
Setiap tahun, momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi perhatian masyarakat. Salah satu bagian yang paling dinantikan adalah prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka. Dari seluruh rangkaian acara, sosok pembawa baki selalu menjadi sorotan utama. Pada tahun 2025, nama Bianca Alessia menjadi pusat perhatian.
Bianca Alessia berasal dari provinsi Sulawesi Utara. Ia dipercaya untuk mengemban tugas mulia, yaitu membawa bendera pusaka sebelum dikibarkan. Tugas ini memiliki makna simbolis yang sangat dalam. Proses seleksi Paskibraka Nasional sangat ketat, melibatkan berbagai tahapan dari tingkat kota, provinsi hingga nasional.
Dari ribuan pelajar di seluruh Indonesia, hanya 76 orang terbaik yang berhasil lolos. Mereka mewakili 38 provinsi dengan masing-masing satu putra dan satu putri. Bianca berhasil melewati semua tahapan dan akhirnya dipilih sebagai pembawa baki, posisi yang dianggap paling prestisius dalam pasukan pengibar bendera pusaka.
Profil Bianca Alessia
Bianca Alessia masih berstatus sebagai siswi SMA Lentera Harapan Tomohon. Kota Tomohon, yang terletak di kaki Gunung Lokon dan dikenal dengan udaranya yang sejuk, menjadi tempat kelahirannya. Ia lahir pada 28 Februari 2009, sehingga usianya baru 16 tahun pada tahun 2025.
Meski masih sangat muda, ia menunjukkan dedikasi, kedisiplinan, serta semangat yang luar biasa. Terpilihnya Bianca sebagai pembawa baki bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bagi masyarakat Tomohon dan seluruh warga Sulawesi Utara. Dukungan dari pemerintah daerah, pelatih, serta keluarganya menjadi faktor penting dalam perjalanannya.
Putri dari pasangan Fransiskus Ferdinand Lantang dan Faik Felda Rondonu ini menyampaikan rasa syukurnya bisa bertahan hingga titik ini. Dalam wawancara bersama tim media pada 3 Juli 2025, Bianca menyampaikan rasa bangganya sampai dititik ini.
Selain fokus pada tugasnya sebagai anggota Paskibraka, Bianca juga dikenal sebagai atlet voli. Kedisiplinan dan semangat sportivitas yang dimilikinya sebagai atlet tampaknya menjadi modal berharga yang turut membentuk kepribadiannya.
Proses Seleksi yang Ketat
Proses seleksi Paskibraka yang dijalani Bianca dimulai dari tingkat kota. Ia harus melewati berbagai tahapan, seperti tes fisik, pengetahuan kebangsaan, keterampilan baris-berbaris, hingga penilaian mental dan kepribadian. Setelah terpilih mewakili Kota Tomohon, Bianca kembali diuji di tingkat provinsi.
Ketangguhan mental, disiplin, serta kemampuan fisiknya membuat ia akhirnya terpilih sebagai wakil putri dari Sulawesi Utara untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional di Jakarta. Di tingkat nasional, persaingan semakin ketat. Dari 76 anggota yang terpilih, hanya segelintir yang mendapatkan tugas utama, termasuk pembawa baki.
Penunjukan dirinya sebagai pembawa baki tentu menjadi bukti bahwa ia dinilai memiliki kualitas unggul, baik dari segi kedisiplinan, sikap, maupun tanggung jawab. Posisi ini selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia, karena momen tersebut disaksikan jutaan pasang mata di seluruh Tanah Air.
Sosok Inspiratif
Sebagai siswi SMA Lentera Harapan Tomohon, Bianca tidak hanya dikenal berprestasi di bidang kepaskibrakaan dan olahraga, tetapi juga aktif dalam kegiatan sekolah. Dukungan dari pihak sekolah, guru, dan teman-temannya ikut memperkuat tekadnya untuk bisa mengharumkan nama Sulawesi Utara.
Kota Tomohon sendiri kini turut merasa bangga karena salah satu siswinya dipercaya mengemban tugas setinggi ini di Istana Merdeka. Bianca Alessia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya. Ia menyebut peran pemerintah Kota Tomohon, pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, para pelatih, serta panitia seleksi di semua tingkatan.
Posting Komentar untuk "Bianca Alessia, Pembawa Baki Bendera Pusaka 2025 Asal Sulawesi Utara yang Menarik Perhatian"